Penyebab Persija Jakarta Berpisah dengan Firza Andika

Penyebab Persija Jakarta Berpisah dengan Firza Andika

Firza Andika kala membela Persija Jakarta.

PENYEBAB Persija Jakarta berpisah dengan Firza Andika terungkap. Manajer Persija, Bambang Pamungkas, menyebut memang tidak ada kesepakatan untuk memperpanjang kontrak sang pemain.

Persija Jakarta dengan berat hati melepas Firza Andika. Pengumuman perpisahan itu disampaikan Persija pada Kamis (15/5/2025).

1. Penyebab Lepas Firza Andika

Bambang Pamungkas mengatakan Firza tak menyepakati tawaran perpanjangan kontrak yang disodorkan Persija. Sang pemain memutuskan untuk mencari tantangan baru.

“Sebenarnya, Firza Andika masuk rencana Persija untuk musim depan,” ucap Bambang Pamungkas, dikutip dari laman resmi Persija Jakarta, Kamis (15/5/2025).

“Oleh karena itu, Persija menawarkan kontrak perpanjangan untuk dua tahun kepada Firza. Namun dalam prosesnya, tidak terjadi kesepakatan di antara kedua belah pihak,” lanjutnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Firza Andika untuk dedikasinya selama tiga musim di Persija,” ucap Bambang.

Slot Qris 10k

Identitas 11 Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Salah Satunya Kolonel Antonius Hermawan 

Identitas 11 Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Salah Satunya Kolonel Antonius Hermawan 

Identitas 11 Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Salah Satunya Kolonel Antonius Hermawan 

 Ledakan hebat terjadi di lokasi pemusnahan amunisi kedaluwarsa yang mengakibatkan 11 orang tewas di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025). Korban tewas berasal dari TNI dan sipil.

Informasi awal diterima dari laporan resmi Unit Intelijen Kodim 0611/Garut menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB di lokasi peledakan.

“Telah terjadi musibah di lokasi peledakan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia di tempat pada saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai,” demikian kutipan dalam laporan yang diterima redaksi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan membenarkan adanya peristiwa ledakan tersebut.

“Keterangan masih dari pasi intel Kodim Garut dan saat ini Kapolres Garut menuju lokasi. Kabid Humas membenarkan kejadian tersebut dan jumlah korban yang disampaikan oleh Pasi Intel,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochawan, saat dikonfirmasi.

Namun saat pihaknya masih menunggu update selanjutnya dari Kapolres Garut untuk data terkini korban tewas maupun kronologi kejadian. 

kas138

Warga Bisa Kumpulkan Selongsong Saat Pemusnahan Amunisi Berujung Ledakan di Garut, Ini Penjelasan TNI

Warga Bisa Kumpulkan Selongsong Saat Pemusnahan Amunisi Berujung Ledakan di Garut, Ini Penjelasan TNI

Ilustrasi Ledakan.

Ledakan amunisi tidak layak pakai atau usang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Senin (12/5/2025), pukul 09.30 WIB. Adapun peristiwa ini menyebabkan banyaknya korban berjatuhan atau 13 orang.

Insiden tragis ini diduga setelah adanya ledakan pertama. Warga sekitar diduga mengambil material sisa ledakan pertama tersebut dan menimbulkan ledakan kedua.

Dugaan tersebut, kata Kapendam III Siliwangi Kolonel infanteri Mahmuddin belum bisa dibenarkan sepenuhnya. Pasalnya aparat kini masih fokus melakukan lokalisir di lokasi kejadian.

“Belum dapat dibenarkan karena saya saat ini belum dapat informasi lebih lanjut terkait dengan masyarakat yang ada pengumpulan amunisi. saya belum dapat konfirmasi lebih lanjut,” kata Mahmuddin dalam tayangan iNEWS TV, dikutip Senin (12/5/2025).

Di sisi lain, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyebut bahwa 13 orang meninggal dunia akibat insiden ledakan tersebut.

“Jadi memang betul pada tanggal 12 Mei 2025 pukul 09.30, bertempat di Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut telah terjadi musibah di lokasi peledakan yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Pada saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau amunisi expired,” kata Kristomei kepada awak media. 

Sebelumnya, menurut laporan dari Unit Inteldim Komando Daerah Militer (Kodim) 0611 Garut, ledakan terjadi saat proses pemusnahan amunisi berlangsung di lokasi yang telah ditentukan oleh pihak terkait. Menurut informasi, warga dilaporkan mendekat pada saat proses pemusnahan kemudian mengambil sisa-sisa amunisi yang belum meledak. 

kas138

Begini Kronologi Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut 

Begini Kronologi Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut 

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kronologis kejadian ledakan di lokasi pemusnahan amunisi Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025). Diketahui setidaknya 13 jiwa meninggal dunia akibat peristiwa itu diantaranya empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. 

Kristomei mengatakan, warga sipil datang untuk mengambil sisa ledakan berupa serpihan logam untuk dikumpulkan. Diduga ada ledakan kedua dari amunisi yang masih aktif sehingga korban berjatuhan.

“Ya nanti kita akan dalami apa yang menyebabkan bisa terjadi demikian. Memang setelah selesai peledakan gitu ya, masyarakat datang untuk mengambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, tembaga atau besi yang memang bekas dari misalnya granat nah itu yang biasanya masyarakat mengambil logam tersebut gitu ya. Nanti kita lihat kita akan mendalami kenapa itu bisa terjadi sehingga mungkin ada ledakan kedua atau yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat terjadi ledakan. Tapi itu nanti itu baru dugaan awal yang kita akan dalami lebih lanjut,” ujar Kristomei kepada wartawan, Senin (12/5/2025).

“Namanya amunisi sudah kadaluwarsa ini kan tidak bisa kita perkirakan. Artinya juga isiannya apakah masih sesuai dengan yang memang seharusnya ada atau untuk memantiknya juga masih sesuai dengan yang memang sudah sesuai prosedurnya, nah ini nanti yang kita akan dalami ya kenapa bisa terjadi seperti ini. Namanya juga amunisi aktif, amunisi bekas itu pasti ada yang sudah tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ada,” tambahnya.

Kristomei menyebut, amunisi kadaluwarsa yang dimusnahkan berupa granat hingga mortir yang sudah melewati masa pakai atau Kadaluwarsa. 

 kas138

Kapuspen TNI Sebut Amunisi Granat hingga Mortir Kadaluwarsa yang Meledak di Garut

Kapuspen TNI Sebut Amunisi Granat hingga Mortir Kadaluwarsa yang Meledak di Garut

Ledakan pemusnahan amunisi di Garut

Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi menyebut, amunisi kadaluwarsa yang hendak dimusnahkan berupa granat hingga mortir yang sudah melewati masa pakai atau kadaluwarsa. 

Diketahui setidaknya 13 jiwa meninggal dunia akibat peristiwa itu diantaranya empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025).

Ada beberapa macam granat ada sisa mortir ya yang memang tidak belum sempat dipakai tapi sudah lewat masa pakainya atau kadaluwarsa, sehingga amunisi-amunisi tersebut memang rutin bagi kita TNI untuk memusnahkan benda-benda atau sisa-sisa amunisi yang tidak terpakai,” ujar Kristomei. 

Kristomei mengatakan, warga sipil datang untuk mengambil sisa ledakan berupa serpihan logam untuk dikumpulkan. Diduga ada ledakan kedua dari amunisi yang masih aktif sehingga korban berjatuhan.

“Ya nanti kita akan dalami apa yang menyebabkan bisa terjadi demikian. Memang setelah selesai peledakan gitu ya, masyarakat datang untuk mengambil sisa-sisa ledakan tadi apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, tembaga atau besi yang memang bekas dari misalnya granat nah itu yang biasanya masyarakat mengambil logam tersebut gitu ya. Nanti kita lihat kita akan mendalami kenapa itu bisa terjadi sehingga mungkin ada ledakan kedua atau yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat terjadi ledakan. Tapi itu nanti itu baru dugaan awal yang kita akan dalami lebih lanjut,” ucapnya.

 kas138

Prajurit TNI yang Meninggal dalam Ledakan Amunisi di Garut Akan Dikebumikan secara Militer

Prajurit TNI yang Meninggal dalam Ledakan Amunisi di Garut Akan Dikebumikan secara Militer

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi

Sebanyak empat orang anggota TNI yang meninggal dunia akibat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Senin (12/5/2025), pukul 09.30 WIB, akan dikebumikan secara militer.

“Anggota yang meninggal dunia malam ini akan disemayamkan di Puspalad, nanti akan dikebumikan secara militer,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi kepada awak media.

Diketahui, empat anggota TNI yang meninggal dalam peristiwa ini diantaranya Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, dan Pratu Apriyo Hermawan.

Sementara itu, ada 9 orang warga sipil yang meninggal dunia akibat insiden tragis ini. Diketahui, ledakan terjadi saat proses pemusnahan amunisi berlangsung di lokasi yang telah ditentukan oleh pihak terkait. Menurut informasi, warga dilaporkan mendekat pada saat proses pemusnahan kemudian mengambil sisa-sisa amunisi yang belum meledak.

Kristomei pun memastikan, sebanyak 13 korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. 

“Korban-korban yang meninggal dunia di lokasi kejadian dan saat ini semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan autopsi dan pemulasaran jenazah,” bebernya.

“Kami terus koordinasi dengan aparat terkait dan mengamankan lokasi peledakan dan meng-clearkan tempat tersebut karena kami mengkhawatirkan adanya ledakan-ledakan lainnya dan harus steril,” pungkasnya. 

kas138

Long Weekend, Kakorlantas Pantau Kondisi Lalin Tol Trans Jawa

<i>Long Weekend</i>, Kakorlantas Pantau Kondisi Lalin Tol Trans Jawa

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho

 Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho memantau kondisi lalu lintas di tol Trans Jawa, saat masa libur long weekend. Ia memastikan akan tetap melayani masyarakat tanpa mengenal hari libur.

“Pagi ini sengaja saya hadir di sepanjang Trans Jawa, khususnya tol dalam rangka memantau kondisi lalu lintas di jalan tol. Saya ingin membuktikan bahwa tidak ada hari Sabtu, Minggu, dan libur. Tiap hari adalah hari Senin, dalam rangka melayani masyarakat,” tegas Kakorlantas, Senin (12/5/2025).

Ia juga mengingatkan, saat ini juga tengah ada kegiatan internasional di Jakarta. Kakorlantas meminta semua personel hadir melayani masyarakat.

“Hasil laporan Kabag Ops minggu ini juga ada kegiatan internasional yang dihadiri oleh 56 negara dan organisasi internasional yang berada di Jakarta,” ungkapnya.

“Maka dari itu, tunjukkan rekan-rekan untuk bisa hadir di tengah-tengah masyarakat pengguna jalan khususnya di tol,” lanjutnya.

Kakorlantas mengapresiasi para personel yang rela meninggalkan keluarga saat hari libur, semata-mata untuk melayani masyarakat. Ia juga mengingatkan para personel untuk bekerja ikhlas demi keselamatan masyarakat di jalan.

“Laksanakan tugas dengan ikhlas. Dan penuh semangat dan tentunya ini bagian dari pengabdian, karena polantas ini pejuang keselamatan,” pungkasnya.

 kingslot

Ledakan Amunisi di Garut, 4 Korban Tewas Prajurit TNI AD Berasal dari Pusat Peralatan

Ledakan Amunisi di Garut, 4 Korban Tewas Prajurit TNI AD Berasal dari Pusat Peralatan

Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana

Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana menyebutkan, semua korban meninggal akibat ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat telah dibawa ke RSUD Pemaengpeuk, Garut. Dari 13 korban meninggal, 4 orang merupakan anggota TNI AD.

“Adapun data (korban) meninggal dunia, 4 orang adalah anggota dari TNI AD, yaitu Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Korps Peralatan Antonius Hermawan,” ujarnya saat konferensi pers, Senin (12/5/2025)

Menurutnya, keempat anggota TNI AD yang meninggal berasal dari Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Perlatan TNI AD. Korban kedua merupakan Kepala Seksi Amunisi Pergudangan, Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Mayor Korps Peralatan Anda Yuhanda.

“Lalu, dua orang anggota Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kopda Eri Priambodo dan Pratu Aprio Setiawan,” tuturnya.

Dia menambahkan, selain 4 anggota TNI AD, terdapat 4 orang meninggal merupakan masyarakat sipil. Mereka ada Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyus Rizal  Toto, Rustiawan, dan Endang. Jenazah semua korban telah dibawa ke RSUD Pemaengpeuk guna dilakukan tindakan lebih lanjut.

“Saat ini semua korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pemaengpeuk tuk dilakukan tindakan selanjutnya,” pungkasnya.

kingslot

Cegah Karhutla, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau

Cegah Karhutla, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau

BMKG Modifikasi Cuaca

 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau selama tujuh hari, mulai 1 hingga 7 Mei 2025. Operasi ini dilakukan sebagai upaya mitigasi terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang rawan terjadi di wilayah gambut Riau saat memasuki musim kemarau.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa tujuan OMC adalah mempercepat turunnya hujan untuk membasahi dan menjaga kelembapan lahan gambut. Hal ini penting karena lahan gambut yang mengering sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan.

“Bahkan tanpa aktivitas pembakaran, lahan gambut tetap berpotensi terbakar karena angin kencang dan gesekan ranting saat musim kemarau. Karena itu, mitigasi harus dilakukan sebelum munculnya api,” ujar Dwikorita dalam keterangan resminya, Selasa (6/5/2025).

Saat ini, kata dia, sebanyak 10 kabupaten/kota di Riau telah menetapkan status siaga darurat Karhutla, menyusul munculnya 144 titik panas (hotspot) dan terbakarnya 81 hektare lahan. OMC ditujukan untuk mencegah perluasan kebakaran dengan membasahi area gambut secara menyeluruh dan merata.

Hingga 4 Mei 2025, OMC telah dilakukan sebanyak empat sorti penyemaian awan dengan total 3,2 ton bahan semai berupa garam (NaCl). Total waktu terbang mencapai 8 jam 33 menit, menyasar awan-awan potensial yang mampu menghasilkan hujan.

Dwikorita menerangkan, wilayah target OMC difokuskan pada pesisir timur bagian utara dan selatan Provinsi Riau, yang merupakan area dengan sejarah kebakaran tinggi. Tujuannya adalah mengisi kembali kubah air dalam tanah gambut agar tidak mudah mengering dan terbakar saat musim kemarau berlangsung.

Ketika Rakyat Tumapel Menolak Ken Dedes Jadi Penguasa

Ketika Rakyat Tumapel Menolak Ken Dedes Jadi Penguasa

Illustrasi Ken Dedes

berhasil menghabisi nyawa Tunggul Ametung sang penguasa Tumapel. Strategi licik yang dilakukan Ken Arok dengan meminjam Kebo Ijo sebagai pelaku pembunuhan akhirnya berhasil. 

Sang penguasa Tumapel itu tewas dengan keris yang dihunuskan oleh Kebo Ijo. Misi menggulingkan Tunggul Ametung dengan meminjam Kebo Ijo akhirnya berhasil. Dalung diminta oleh Ken Arok mengurus jenazah Tunggul Ametung.

Di luar bilik kamar Tunggul Ametung, Ken Arok membisikkan ke Ken Dedes bahwa permainan telah usai. Ken Dedes pun menjawab bahwa strategi menggulingkan Tunggul Ametung melalui Kebo Ijo berhasil.

Ken Arok segera mengajak Ken Dedes ke pendopo Pakuwuan untuk mengangkat Ken Dedes sebagai pemimpin Tumapel. Di hadapan massa rakyat yang mengepung pakuwuan, Ken Arok mengatakan bahwa karena Tunggul Ametung telah tewas, maka yang menjadi penguasa penuh adalah Paramesywari, Ken Dedes.

Sebagaimana dikutip dari “Hitam Putih Ken Arok : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan”, pernyataan Ken Arok itu pun langsung disambut massa di luar pendopo dengan teriakan. Mereka konon tidak bisa menerima jika yang menjadi penguasa Tumapel pasca Tunggul Ametung adalah Ken Dedes. 

Menurut mereka, Ken Arok- lah yang seharusnya diangkat sebagai pemimpin Tumapel. Mendengar protes ramai-ramai di luar pendopo itu, Ken Dedes langsung terkejut dan melemparkan pandangan matanya ke Arok. Paramesywari itu, mukanya langsung agak tegang. 

Ken Arok pun lantas mengulangi pernyataannya lagi bahwa dengan mangkatnya si akuwu, maka yang menjabat akuwu baru adalah Parameswari. Namun massa justru semakin keras protesnya. Akhirnya Ken Arok maju dan mengangkat tangannya sebagai tanda untuk tenang. la pun menyuruh massa untuk diam, sehingga protes- protes massa itu menjadi reda seketika. 

Melihat fenomena ini, Ken Dedes langsung tahu bahwa mayoritas rakyat Tumapel lebih patuh dan tunduk pada Ken Arok. Tetapi diam-diam Ken Dedes, agak tidak rela jika jabatan sebagai akuwu Tumapel itu jatuh ke Arok dan bukan ke pangkuannya. Sebab, Ken Dedes merasa bahwa dirinya merupakan seorang brahmani dan Ken Arok adalah seorang yang berdarah sudra.

Karenanya sudah sepantasnya kalau jabatan akuwu itu berada dalam genggamannya. Namun ia juga bersikap realistis bahwa mayoritas rakyat Tumapel lebih menghendaki Arok menjadi akuwu, bukan dirinya. Mereka lebih patuh dan lebih mendengarkan suaranya Arok daripada dirinya. Tentu saja suara rakyat ini tidak bisa diabaikan.