
Beras Langka di Pasaran
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap alasan di balik terjadinya kelangkaan beras di pasaran. Dikatakan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, fenomena ini tidak lepas dari pola penyimpanan petani di beberapa daerah.
Ketut menjelaskan, meski produksi beras terdapat surplus beras sebesar 5,01 juta ton terhadap selisih antara produksi dan konsumsi selama Januari sampai September.
Namun, lanjut dia para petani di beberapa daerah, mempunyai pola penyimpanan yang unik, yang sesuai kearifan lokalnya.
“Jadi petani itu tidak langsung menjual, ada yang disimpan. Itu tercermin dalam survei kami di 2023 dan 2024 bahwa rumah tangga produsen dan konsumen menyimpan lebih dari 10 persen,” terang Ketut, Rabu, 27 Agustus 2025.
“Maka itu ini harus diperhitungkan, sehingga memang kalau produksinya tinggi, barang itu ada, tapi kemungkinan tidak ke pasar, mereka tahan untuk jaga-jaga. Ini tentu tidak bisa dilarang karena merupakan budaya setempat,” lanjutnya.